Saturday, December 27, 2014

Rumah Kecil


Terpahat di derak belulang
Cinta penuh bermekaran
Gugur di bentangan pagar kayu
Sekat rindu yang pernah tumpah berdarah

Di atas bakung,
Di kelopak mati melati

Mataharimu mengusap kuntum-kuntum nestapa
Menyeka air mata, merubuhkan mimpi sekeras baja
Kembalilah padanya
Waktu kan membuat kita terbiasa

Di bawah atapnya yang dingin
Hatimu berbalut beledu
Dalam bising yang selalu membuatku ingin bertemu
Dalam lengang yang menggerakkan batinku untuk mencintamu

Ada isak di balik jendela berbingkai biru
Nafas gemetar menghibur mimpi keliru
Sabarlah, tenanglah...
Sumpahku takkan kuingkar
Walau angin menghamburkan serpihku yang geletar..

Post a Comment

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search